Apakah MPASI Fortif 6 Bulan yang Aman untuk Anak
Saat si Kecil berusia 6 bulan, Bunda bersiap memasuki fase baru dalam merawatnya. Ya, saat itu si Kecil memasuki masa mengonsumsi makanan padat atau kerap disebut Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Pemberian MPASI dilakukan saat bayi berusia 6 bulan, dikarenakan ASI sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan energi dan nutrisi si Kecil[1]. Karena itu, MPASI harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi.
Apa Itu MPASI Fortifikasi?
Bagi Ibu yang mungkin tidak sempat memasak MPASI sendiri, MPASI fortifikasi bisa menjadi salah satu pilihan. MPASI fortifikasi adalah jenis makanan pendamping ASI yang telah melalui proses penambahan nutrisi yang tidak terdapat secara alamiah dalam makanan. Saat ini, beragam merk MPASI fortifikasi terbaik begitu mudah ditemui di pasaran dan dijual secara bebas.
Untuk rasanya, Bunda tak perlu khawatir anak akan bosan dengan rasa yang itu-itu saja. Tersedia berbagai varian rasa bubur MPASI fortifikasi bayi, yang dapat diselang-seling sehingga Si Kecil tidak bosan dengan rasanya.
Bubur MPASI Fortifikasi Aman untuk Si Kecil
Untuk diketahui, bubur instan bayi dibuat berdasarkan ketentuan khusus dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang meliputi standar keamanan, higienitas, dan kandungan nutrisinya.
Selain itu, pembuatan bubur instan bayi yang diproduksi suatu perusahaan dapat dipastikan kesterilannya karena diproses sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Lebih lanjut, kandungan nutrisinya dalam MPASI fortifikasi terbaik terdiri dari makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta mikronutrien seperti besi, seng, kalsium, dan yodium yang difortifikasi sesuai kebutuhan nutrisi bayi.[2]
Baca Juga: Tips Mengolah MPASI Si Kecil
Keunggulan Bubur Fortifikasi Bayi
Meski masih menuai pro dan kontra, pada kenyataannya, bubur fortifikasi bayi memiliki manfaat yang dapat dirasakan si Kecil. Disadur dari dari CODEX, yang meliputi standar keamanan, higienitas dan kandungan nutrisinya. CODEX merupakan Komisi yang ditetapkan oleh FAO WHO untuk melindungi kesehatan konsumen dan mempromosikan praktik yang adil dalam perdagangan makanan. Selain itu, MPASI fortifikasi juga diatur dan diawasi standarnya oleh BPOM.[3]
Sebagai ilustrasi, bayi berusia 6 bulan atau lebih memiliki kebutuhan asupan zat besi 11 mg/hari. Sedangkan ASI hanya mensuplai zat besi sekitar 2 mg.
Dengan kata lain, sisa kebutuhan zat besi harus didapatkan dari MPASI.
Makanan yang mengandung zat besi tinggi contohnya daging sapi, hati sapi atau ayam, dan ikan. Bayi harus mengkonsumsi sekitar 400 g daging sapi per hari untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian.
Hal ini tentunya sangat sulit dilakukan karena kapasitas lambung bayi yang kecil.
Oleh karena itu, dibutuhkan makanan yang difortifikasi kandungan vitamin dan mineralnya seperti MPASI fortifikasi.
Memilih Bubur Bayi Fortifikasi yang Baik
Penjelasan di atas tentu membuat Bunda paham bahwa MPASI fortifikasi tinggi zat besi cukup aman dikonsumsi si Kecil. Tapi, tantangan dalam memilih MPASI fortif adalah menentukan yang baik dan cocok untuk Si Kecil.
Salah satu bubur instan bayi yang dapat Bunda pilih untuk MPASI Si Kecil adalah Nestlé CERELAC Bubur Sereal.
Nestlé CERELAC Bubur Sereal merupakan MPASI fortifikasi bergizi yang terbuat dari bahan alam dikeringkan dan hadir dalam berbagai varian rasa. Sebagai pilihan MPASI, Nestlé CERELAC Bubur Sereal sudah lengkap dengan berbagai kebutuhan nutrisi harian si Kecil seperti lemak, protein, karbohidrat, serta serat pangan.
Bubur fortifikasi ini juga tinggi akan zat besi, terbuat dari bahan alam yang dikeringkan, serta dilengkapi omega 3 dan omega 6. Tidak hanya itu, Nestlé CERELAC juga diperkaya dengan 11 Vitamin dan 6 Mineral.
Dengan kandungan gizi yang telah disebutkan, Nestlé CERELAC Bubur Sereal dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian dan bantu mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil. Nestlé CERELAC Bubur Sereal aman diberikan bagi anak berusia mulai dari 6 bulan.[4]
Saran penyajian Nestlé CERELAC Bubur Sereal Beras Merah, yaitu dengan mencampurkan empat sendok makan sereal dan 120 ml air bersuhu 40 derajat Celcius.
Setelah tercampur sempurna, bubur instan dapat disuapkan ke Si Kecil. Pastikan teksturnya pas untuk si Kecil sesuai dengan usianya.
Tahap awal MPASI menjadi masa adaptasi bagi Si Kecil. Untuk itu, Bunda bisa mulai dengan memberikan MPASI berupa makanan lumat dengan konsentrasi halus, untuk kemudian dikentalkan secara bertahap.[5]
Saat usia anak terus tumbuh, Bunda dapat meningkatkan tekstur makanan yang diberikan untuk anak dengan porsi yang juga bertambah. Bunda pun bisa menjadikan MPASI fortifikasi terbaik sebagai salah satu pilihan asupan kaya nutrisi terbaik bagi si Kecil.
Referensi:
[1] Complementary feeding - WHO. Retrieved on June 19, 2022 from https://www.who.int/health-topics/complementary-feeding#tab=tab_1
[2] Apakah makanan pendamping ASI (MPASI) komersial berbahaya buat bayi? - IDAI. Retrieved on June 19, 2022 from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/apakah-makanan-pendamping-asi-mpasi-komersil-berbahaya-buat-bayi
[3] Codex Alimentarius | Food safety and quality | Food and agriculture organization of the United Nations. (n.d.). https://www.fao.org/food-safety/food-control-systems/policy-and-legal-frameworks/codex-alimentarius/en/
[4] Berikan 1 Mangkuk Cerelac Dukung Tumbung si Kecil - CERELAC. Retrieved on June 19, 2022 from https://cerelac.co.id/
[5] Kapan Waktu dan Jenis yang Tepat untuk Memberikan MP ASI? - KEMKES RI. Retrieved on June 19, 2022 from https://promkes.kemkes.go.id/?p=8935