Pengaruh MPASI Fortifikasi Tinggi Zat Besi untuk Bayi
Zat besi sangat penting bagi tumbuh kembang si kecil di awal kehidupannya. Sejak lahir hingga usia 6 bulan, kebutuhan zat besi dapat tercukupi dengan ASI[1].
Namun, setelah berusia 6 bulan kebutuhan zat besi si Kecil meningkat dan tidak bisa dicukupi dari ASI saja. Untuk itu, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) diperlukan.[2]
Salah satu pilihan MPASI yang bisa Bunda pilih adalah bubur MPASI fortifikasi yang telah diperkaya dengan zat besi. MPASI Fortifikasi tinggi zat besi dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi si kecil dan mendukung perkembangan dan pertumbuhan si kecil.
Anemia yang parah bisa menghambat perkembangan mental si kecil dan mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas mereka saat dewasa.[3]
WHO memperkirakan bahwa 273 juta anak kecil menderita anemia, di mana sekitar 60% di antaranya disebabkan oleh kekurangan zat besi. Oleh karena itu maka si kecil berisiko tinggi terkena anemia.[4]
Manfaat Zat Besi untuk Si Kecil
Saat si kecil mulai diperkenalkan makanan padat, Bunda bisa memberikan menu MPASI tinggi zat besi untuk bayi olahan sendiri atau MPASI fortifikasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Kebutuhan minimum zat besi untuk bayi MPASI di usia 6-11 bulan adalah 11 mg.[5]
Kekurangan zat besi merupakan penyebab utama anemia. Anak-anak dengan anemia kekurangan zat besi mungkin mudah lelah, memiliki kulit dan bibir pucat.
Selain itu, anak yang mengalami anemia berisiko mengalami gangguan perkembangan kognitif, motorik, sosial-emosional, dan neurofisiologis. Efek tersebut bisa terbawa hingga dewasa. Dalam jangka panjang, kekurangan zat besi bisa menyebabkan penurunan performa fisik dan kualitas hidup.
Anak yang mengalami anemia tidak memiliki cukup sel darah merah atau hemoglobin yang cukup. Hemoglobin adalah protein yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen ke sel lain di dalam tubuh. Zat besi dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin[6].
Oleh karena itu, selama masa penyapihan, diperlukan tambahan sumber zat besi untuk memenuhi kebutuhan zat besi bayi yang sedang tumbuh.
Baca Juga: Menu Makanan Bayi Agar Saluran Cerna Si Kecil Sehat
Sumber Makanan Tinggi Zat Bes untuk Bayi
Nah, salah satu cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan zat besi si kecil adalah melalui makanan. Bunda bisa memberikan si kecil makanan dari bahan MPASI tinggi zat besi, seperti daging merah, unggas, ikan berlemak, telur, tahu, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau.[7]
Bunda juga perlu memastikan asupan Vitamin C si kecil tercukupi karena vitamin tersebut membantu bayi Anda menyerap zat besi yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangannya.
Beberapa makanan kaya vitamin C yang membantu penyerapan zat besi, di antaranya[8]:
- Buah jeruk
- Pepaya
- Tomat
- Brokoli
- Kubis
Saat si kecil sudah memasuki usia 6 bulan ke atas, pastikan Bunda berikannya makanan yang kaya akan sumber zat besi. Selain itu, Bunda juga bisa menambahkan MPASI fortifikasi sebagai pelengkap menu yang tinggi zat besi untuk si Kecil demi memastikan asupan zat besinya sudah memenuhi kebutuhan harian si Kecil.
Konsumsi MPASI Fortifikasi tinggi zat besi membantu meningkatkan konsentrasi hemoglobin dan menurunkan angka kejadian anemia pada bayi dan anak kecil[9]
Nestlé CERELAC Bubur Sereal: MPASI Fortifikasi Tinggi Zat Besi untuk Bayi
Salah satu makanan MPASI fortifikasi yang bisa membantu mencukupi kebutuhan nutrisi si kecil adalah Nestlé CERELAC Bubur Sereal. Selain terbuat dari bahan alami, Nestlé CERELAC Bubur Sereal tersedia dalam berbagai varian rasa yang disukai si kecil.
Nestlé CERELAC Bubur Sereal juga mengandung berbagai vitamin dan 6 mineral, Omega 3 dan 6, serta tinggi zat besi yang membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian si kecil agar tumbuh kembangnya optimal.
Jadi, jika Bunda mencari MPASI fortifikasi tinggi zat besi jangan lupa pilih Nestlé CERELAC Bubur Sereal ya!
Referensi:
[1] IDAI. Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi?. Dari : https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi. Diakses pada 16/02/2023
[2] IDAI. Makanan Pendamping ASI (MPASI). Dari : https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/makanan-pendamping-asi-mpasi. Diakses pada 16/02/2023
[3] IDAI. Anemia Defisiensi Besi Pada Bayi dan Anak. Dari : https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/anemia-defisiensi-besi-pada-bayi-dan-anak. Diakses pada 16/02/2023
[4] Awasthi S, et al. Br J Nutr. 2020 Apr 14;123(7):780-791
[5] Menkes RI. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia.
[6] Harrison OA, et al. Food Sci Nutr. 2021 Nov 26;10(1):286-294
[7] IDAI. Apakah makanan pendamping ASI (MPASI) komersial berbahaya buat bayi?. Dari : https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/apakah-makanan-pendamping-asi-mpasi-komersil-berbahaya-buat-bayi. Diakses pada 16/02/2023
[8] Kemenkes RI. Data Komposisi Pangan Indonesia. Dari : https://www.panganku.org/id-ID/semua_nutrisi. Diakses pada 16/02/2023
[9] Harrison OA, et al. Food Sci Nutr. 2021 Nov 26;10(1):286-294